Kamis, 21 November 2013

PEMANFAATAN BIOGAS DAN PERKEMBANGANNYA




Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan  yang dapat menjawab kebutuhan energi alternatif dan menghasilkan pupuk organik sebagai hasil sampingannya. Gas bio yang diproduksi dari reaktor biogas  tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk memasak, penerangan  bahkan dapat digunakan untuk menggerakkan mesin mesin genset, selain itu diakhir proses dihasilkan pupuk organik siap pakai.

Bahan baku utama pembuat gas bio adalah limbah yang berasal dari bahan organik, namun hanya bahan organik yang homogen yang dapat menghasilkan gas bio. Contoh limbah organik tersebut adalah  kotoran dan urine ternak, limbah pertanian sayuran, disamping itu limbah yang berasal dari industri pengolahan hasil pertanian seperti industri tahu, ikan pindang dan brem juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi gas bio.  

Oleh karena itu, pengembangan instalasi biogas sangat sesuai dilakukan di daerah yang populasi ternaknya padat, daerah pertanian sayuran dan di daerah yang banyak industri pengolahan hasil pertanian. Di daerah tersebut dapat dibangun instalasi biogas baik secara individu maupun berkelompok dengan cara menyatukan semua saluran limbahnya ke dalam satu sistem biogas. Dengan demikian limbah yang tadinya mencemari  lingkungan dapat dihilangkan bahkan menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatan sebagai sumber energi untuk memasak atau untuk penerangan bahkan menggerakkan mesin genset .

Berdasarkan bahan baku yang diperlukan dan teknik pembuatannya, maka instalasi biogas dibuat  di manapun, artinya biogas dapat dihasilkan dimanapun juga. Instalasi biogas dapat dibuat dalam bentuk yang sederhana dan murah, ataupun dalam bentuk yang medium bahkan dalam skala besar untuk kepentingan beberapa rumah secara bersama-sama. Bahan pembuat instalasi biogas diantaranya pasir, split, bata merah, batu kali, drum, tabung plastik bekas dan plastik lingkaran diameter 1 m serta bahan-bahan lainnya sebagai pendukung.

Di Indonesia, program pengembangan dan pemanfaatan biogas mulai digalakkan pada awal tahun 1970. Pengembangan tersebut  bertujuan untuk memanfaatkan limbah dan biomassa lainnya dalam rangka mencari sumber energi lain di luar kayu bakar dan minyak tanah. Namun program tersebut tidak berkembang meluas di masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat pada waktu itu masih mampu membeli minyak tanah dan gas LPG, untuk kepentingan sehari-hari, disamping itu biaya pembuatan satu unit instalasi biogas  relatif tinggi. 

Pengembangan biogas menjadi penting dan mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat setelah dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam mengurangi/memangkas subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan harga BBM sampai 100 % , bahkan untuk minyak tanah sampai 125 % per 1 Oktober 2005, menambah beban pengeluaran biaya kehidupan rumah tangga yang kurang mampu. Dampak selanjutnya yang mungkin terjadi bagi masyarakat di pedesaan adalah memanfaatkan kayu bakar sebagai sumber energi alternatif. 

Caranya adalah dengan melakukan penebangan kayu yang tidak terkontrol di sekitar hutan atau perkebunan. Perbuatan yang demikian dapat mengancam kelestarian tanaman, mengakibat banjir dan bencana tanah longsor serta menipisnya cadangan air. Oleh karena itu, pengembangan biogas di sekitar kawasan hutan, perkebunan atau di daerah pertanian yang padat ternak atau banyak tersedia limbah organik adalah suatu kebijakan yang sangat bijaksana.

http://bbpkhcinagara.bppsdmp.deptan.go.id/component/k2/item/50-pemanfaatan-biogas-dan-perkembangannya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar